Sistem Informasi
Geografis
(Bapelitbangda Kota
Manado)
Mata kuliah Sistem Informasi Geografis dengan dosen pengampuh
Mner Yauli Rindengan, ST, M,Sc, MM. Melakukan kunjungan ketempat Walikota
Manado pada hari selasa 17 Oktober 2017 kususnya di Bapelitbangda Manado.
Disana kami melakukan kunjungan dan disambut baik oleh Kepala
Badan Bapelitbangda yaitu Dr. Liny Tambajong, ST, MSi. Dalam kunjungan tersebut
banyak hal yang di utarakan kepada kami tentang kemajuan teknologi khususnya di
bidang Sistem Informasi Geografis Kota Manado, ternyata bisa dibilang kota
Manado sudah mulai berkembang pesat dengan adanya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis ini.
Salah satu contoh penerapannya yaitu bisa di lihat dalam
gambar ini :
( Contoh Data Kependudukan )
Jadi dalam gambar tersebut di jelaskan tentang pengolaan data
spasial dan non spasial yang dimana memerlukan suatu ID untuk satu objek, dengan
ID tersebut lalu di koneksikan ke database menjadi query. Contohnya untuk data
kependudukan , berdasarkan ID kemudian dicocokkan dengan NIK dari database
kependudukan dan hasilnya kita bisa mengetahui pemilik rumah melalui Map dengan
mengklik rumah mana yang ingin kita ketahui, contoh lainnya juga yang sedang di
kembangkan yaitu kita bisa mengetahui tentang pajak dari setiap masyarakat,
perizinan bangunan, potensi rawan bencana, status tanah, penduduk , serta cctv
untuk setiap jalan.
( Penerapan CCTV di jalanan yang
dapat di Pantau langsung )
Dalam Kunjungan tersebut kami juga di
perbolehkan untuk melihat studio BIG Data dan KOTAKU (kota tanpa Kumuh)
ternyata pemerintah kota manado juga sangat serius untuk membenahi kota Manado
terlihat dari tindak lanjut yang sangat berani oleh pemerintah dengan melakukan
berbagai inovasi dengan pemanfaatan teknologi Sistem Informasi Geografis ini. Dengan
program KOTAKU pemerintah berusaha untuk membenahi pemukiman kumuh yang ada di
manado dengan 87 kelurahan di kota manado semuanya menjadi sasaran dari KOTAKU.
Perencanaan terus dikembangkan oleh pemerintah dalam membenahi
permukiman/kondisi masyarakat yang masuk dalam kategori kumuh ( kawasan miskin
) dan 27 kelurahan yang teridentifikasi memiliki kawasan kumuh, KOTAKU saat ini
fokus sampai dengan tahun 2018 di jalur sungai tondano ada 10 kelurahan kumuh
di jalur ini. Beberapa progam yang direncanakan tahun depan antra lain membangun
rumah susun dan yang sekarang sedang berlangsung yaitu normalisasi sungai di
sekitaran jembatan Mahakam , dan juga rencana membangun jalan inspeksi di pinggir
sungai sekaligus pengamanan banjir, serta pembangunan jalan lingkungan.
(
Jalur Sungai Tondano )
Kemudian kami juga berkunjung ke
ruangan Cerdas Comman Center ( C3 ) dimana merupakan ruang pusat kendali
digital pemerintah Kota Manado. Ternyata di kota manado memiliki 12 smart
solution yaitu pelayanan public melalui aplikasi-aplikasi yang telah dibangun
antara lain : Qlue, e-Gol, Taupang, siTasya, Lapor Manado, RICCA, siGITA,
Manado 360, ekon, ePuskesmas, Kanal Resmi Kota Manado, dan radio komunikasi
Gagak.
( 12 smart Solution )
Sebagian interface dari aplikasi
pemerintah
Dalam Kunjungan ini ada berbagai hal
baru yang kami ketahui mengenai kota manado, ternyata kota kita sudah
memanfaatkan teknologi sebagai pendukung pembangunan dan ini adalah satu
langkah yang tepat untuk kemajuan kota manado, dan saya harapkan masyarakat
kota manado bisa di permudah dengan adanya teknologi ini.
Foto kunjungungan